Minggu, 17 Mei 2009

4 Golongan Manusia


Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dan dalam bentuk yang sebaikbaiknya. Sebagaimana firman-Nya dalam surat at Tiin ayat 5,

لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
Namun terkadang manusia kurang bahkan tidak mensyukuri akan nikmat Allah tersebut.

Selanjutnya pada diri manusia tersebut diberi akal agar dapat berpikir dan bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh penciptanya, namun terkadang manusia mendustakannya. Kenapa demikian? Itu karena dalam diri manusia atau pada hati manusia selalu ada bisikan yang mengajak pada perbuatan baik dan adakalanya mengarah pada perbuatan maksiat. Maka jika manusia itu menuruti hawa nafsunya maka ia tergolong pada orang yamg merugi dan barangsiapa yang mensucikan hatinya maka itulah orang-orang yang beruntung.

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا .قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا .وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Karena keragaman tingkat pemahaman manusia itu Khalil bin Ahmad membagi manusia itu pada 4 tingkatan sesuai dengan kesadaran akan keilmuwan yang dimiliki oleh tiap manusia. Yaitu:
1. Orang yang tau dan ia tau bahwa dirinya mengetahui. Inilah orang-orang yang berilmu, maka ikutilah mereka. Golongan ini menyadari akan keilmuwan dirinya dan ia mengajarkan kepada manusia tentang ilmu yang dimilikinya. Ulama yang seperti inilah yang harus kita ikuti.
2. Orang yang tau, tetapi ia tidak tau bahwa dirinya mengetahui. Artinya adalah orang yang berilmu namun ia tidak mengetahui atau tidak menyadari akan keilmuwan yang ada pada diriya. Maka bangunkanlah ia agar ia sadar dan mau mengajarkan atau mengamalkan ilmunya tersebut.
3. orang yang tidak tau, tetapi ia tau bahwa dirinya tidak tau. Orang yang seperti ini adalah orang yang sadar bahwa dirinya tidak tau dan oleh karena itu ia mau belajar dan mau bertanya pada orang yang tau. Maka dari itu ajarilah mereka.
4. orang yang tidak tau, dan ia tidak tau kalau dirinya itu tidak tau. Inilah orang yang paling rendah tingkatannya. Karena ia tidak menyadari akan kebodohannya, makanya ia tidak mau bertanya, tidak mau belajar karena ia tidak sadar kalau dirinya itu tidak tau (bodoh). Waspadalah terhadap orang yang seperti ini.
Mudah-mudahan kita termasuk pada tingkatan atau golongan yang pertama, yaitu orang yang berilmu dan mengetahui keimuwan kita sehingga kita dengan yakin mengamalkan dan mengajarkan ilmu kita kepada orang lain, sebab jika ilmu tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah, tidak menghasilkan apa-apa dan tidak mempunyai manfaat. Bahkan rasulullah SAW bersabda: “manusia yang paling berat azabnya pada hari kiamat adalah orang yang berilmu tapi tidak mengamalkannya karena Allah.” Dalam hadisnya yang lain Rasulullah bersabda:”barangsiapa yang bertambah ilmunya, namun tidak bertambah benar jalannya maka ia semakin jauh dari Allah SWT.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makasih atas komentarnya