Sabtu, 16 Mei 2009

Keutamaan Orang Miskin


Islam adalah agama yang “rahmatan lil alamiin” menjadi rahmat bagi seluruh alam, bagi seluruh kehidupan, bagi seluruh keragaman kehidupan social, namun kita tidak memungkiri bahwa ada bahkan banyak diantara kita yang tidak menyadari jika disekeliling kita atau mungkin kita sendiri termasuk orang yang tidak bisa menjadi “rahmatan lil alamin”. Terkadang kita sayang hanya kepada keluarga terdekat, terkadang kita hormat hanya kepada atasan atau pejabat, kita rela berkorban dan mau

berbagi hanya kepada orang-orang yang kita cintai. Padahal Islam mengajarkan kepada kita untuk menebar kasih sayang kepada sesama muslim, Islam mengajarkan untuk menghormati kepada seluruh umat manusia terlepas apapun kepercayaan dan agama yang mereka anut.
Lebih dari itu terkadang kita merendahkan atau tidak mempedulikan terhadap yatim atau pun kaum fakir miskin, kita menutup mata terhadap kekurangan dan kesulitan mereka, padahal itu semua adalah ciri orang yang mendustai agamanya sendiri, sebagaimana dijelaskan dalam alQur’an: (al Mauun:1-3)
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (١)فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (٢)وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (٣)
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.

Sesungguhnya dalam kehidupan ini tidak ada seorangpun yang ingin hidup dalam kekurangan atau kemiskinan. Namun takdir menentukan lain, dalam kehidupan ada yang miskin dan ada yang kaya, tujuannya adalah bukan saling menjaga jarak antar satu dengan lainnya, justru sebaliknya segala perbedaan itu hendaknya untuk dapat saling melengkapi , untuk saling membantu satu dengan lainnya. Maka dari itu Allah sangat memuliakan orang-orang miskin. Bahkan orang kaya yang beriman dan beramal shaleh bisa lebih rendah dibandingkan orang miskin yang beriman dan beramal shaleh. Hal tersebut dijelaskan oleh Ustd. Hasyim Sutadi dalam pengajian yang dilaksanakan dikediamannya setiap malam sabtu, bahwa Allah memuliakan tiga golongan, yaitu; orang yang beriman, orang yang berilmu, dan orang miskin (orang miskin yang beriman) dalam hal ini orang kaya tidak termasuk suatu kemuliaan, bahkan rasulullah SAW mengatakan bandingan antara orang kaya dengan orang miskin itu bagaikan aku (rasulullah SAW) dengan seluruh makhluk. Dengan demikian cukup jauh perbedaannya, dan lebih utama orang-orang miskin. Jika Allah dan rasulnya saja begitu menghargai dan menghormati terhadap orang-orang miskin mengapa kita tidak? Oleh karena itulah jika kita mempunyai rizki hendaklah kita membantu semampu kita terhadap mereka, jangan menghinanya, jangan menyakitinya, meskipun kita tidak memberi santunan hendaknya kita memberikan kata-kata yang baik, jangan sekali-kali mencacinya karena itu akan dapat melukai hati dan perasaan mereka. Sekiranya ada kebaikan dlam tulisan ini sampaikanlah kepada yang lain dan itu adalah dari Allah namun jika ada kekeliruan dan kesalahan maafkanlah dan itu adalah karena kelemahan saya.
Wassalam.


1 komentar:

  1. kalo demikian haruskah kita hidup dalam kemiskinan?

    BalasHapus

makasih atas komentarnya